BAB I
TUJUAN DAN PERILAKU PEMBIASAAN
TUJUAN SDIT ALAM IKM AL MUHAJIRIN
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar karakter, kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan kurikulum di SDIT Alam Ikm Al Muhajirin mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap social, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran. Tujuan sekolah yang ingin dicapai adalah :
penyelengaraan kegaiatan pembelajaran di SDIT Alam Ikm Al-Muhajirin Palangka Raya agar peserta didik :
- Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (Relegius)
- Belajar untuk memahami dan menghayati Pancasila (Nasionalis)
- Belajar tahfiz untuk menghafal alqur’an plus arti dan do’a-doa harian.
- Belajar untuk mengenal diri sendiri, potensi diri dan alam sekitar.
- Belajar langsung di lapangan/alam dengan ahlinya (Program Outing)
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, kreatif dan inovatif (Mandiri)
- Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.(Gotong Royong)
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. (PAIKEM GEMBROT) (Integritas)
- Belajar untuk melakukan upaya perlindungan, pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup
- Belajar dan menerapkan pengetahuan tentang lingkungan hidup untuk memecahkan masalah lingkungan di kehidupan sehari-hari.
- Belajar dan menghasilkan karya yang berkaitan dengan pelestarian fungsi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
PROGRAM KEGIATAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
Kegiatan Rutin
Nilai-Nilai yang Dikembangkan | Bentuk Pelaksanaan Kegiatan |
Religius | · Seluruh siswa melaksanakan sholat dhuha berjamaah setiap pagi sebelum memulai pelajaran. · Setelah sholat dhuha seluruh siswa melaksanakan tahfidz surah-surah juz amma (Juz 30) plus arti dan maknanya. · Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh satu peserta didik secara bergantian. · Setiap hari Jum’at mengadakan ibadah sholat jum’at bagi siswa laki-laki kelas tinggi (4,5,6) di masjid dekat sekolah. · Setiap pergantian guru mata pelajaran, siswa memberi salam kepada guru · Melakukan shalat zuhur berjamaah di aula sekolah dan membaca doa-doa harian. · Berpartisipasi dalam kegiatan perayaaan hari besar keagamaan. · Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan siapa saja, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun. · Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong · Mengetuk pintu dan mengucap salam sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain · Meminta ijin untuk menggunakan barang orang lain |
Mandiri/Kedisiplinan | · Kegiatan kemah keluar sekolah atau MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) di sekolah selama sehari semalam. · Membuat catatan kehadiran (absensi) pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. · Pukul 06.30 WIB semua siswa harus sudah berada di sekolah dan pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni Pukul 13.00 WIB. Bagi siswa yang melanggar diberikan sangsi berupa membersihkan lingkungan sekolah. · Pukul 06.30 WIB semua guru harus sudah berada di sekolah, khususnya bagi guru yang piket datang pada pukul 06.15 WIB. Guru menyambut siswa yang datang dengan berdiri di gerbang sekolah dan bersalaman kepada peserta didik. · Bagi guru yang datang terlambat dan pulang tidak sesuai jadwal yang ditentukan akan di berikan teguran oleh pimpinan. · Pegawai Tata Usaha pukul 06.30 WIB harus sudah berada di sekolah dan pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. · Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah. · Guru dan Pegawai berpakaian rapi dan seragam sesuai dengan jadwal berpakaian yang telah ditentukan. · Kerapian dan kebersihan pakaian peseerta didik, di cek setiap hari (oleh seluruh guru). Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. (Kriteria rapi : baju dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan) · Kerapian rambut, di cek setiap hari (oleh seluruh guru), panjang ukuran rambut tidak boleh menyentuh telinga dan krah baju bagi peserta didik laki-laki. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk merapikan. |
Peduli LIngkungan | ~ Lingkungan sekolah bersih ~ a. Membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya · Mengurangi sampah plastik dengan cara membawa bekal dari rumah dan memakan secara bersama-sama di sekolah pukul 08.45 WIB · Setiap pagi jam 07.15-07.30 siswa melakukan patroli kebersihan lingkungan sekolah didampingi oleh guru piket. · Setiap hari Jum’at pukul 06.30 WIB – 07.00 WIB diadakan Jum’at bersih. · Setiap hari guru melaksanakan piket sesuai jadwal yang telah ditentukan. · Mengambil sampah yang berserakan. · Menggalakan penanaman pohon (penghijuaan). · Partisipasi masyarakat dan orang tua dalam program penghijuan sekolah · Pembinaan dan dukungan dari instansi dan lembaga yang terkait dan tidak terikat, serta DUDI. |
~ Kelas Bersih ~ · Piket kelas secara kelompok membersihkan kelasnya, strategi boleh setelah pulang sekolah atau sebelum jam masuk (daftar piket). · Siswa secara individu menata bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi · Piket kelas secara berkelompok setiap hari (daftar piket), strategi boleh setelah pulang sekolah atau sebelum jam masuk · Menata bangku dan kursi secara individu setelah pulang sekolah (guru piket) · Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasilitas sekolah. Bagi yang mencoret diberi sangsi membersihkan atau mengecat ulang. | |
Gotong Royong/Peduli Sosial | · Mengunjungi warga sekolah yang sakit atau yang berduka (meninggal ) · Mengumpulkan uang secara sukarela untuk disumbangkan bagi warga sekolah yang sakit atau berduka cita dan bagi Pendidik dan tenaga kependidikan yang pensiun dan pindah tugas. · Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir dll (sifatnya temporary). |
Integritas/Kejujuran | · Trasparansi laporan keuangan sekolah · Menyediakan kotak saran dan pengaduan · Larangan menyontek saat ulangan dan ujian · Berkata dan bersikap jujur, dapat dipercaya dan bisa dipertanggungjawabkan |
Nasionalis/Cinta Tanah Air | · Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar · Menyanyikan lagu wajib nasional dan lagu-lagu daerah setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai. · Menyanyikan lagu kebangsaan pada saat upacara bendera dan peringatan hari besar nasional. · Memajang foto presiden dan wakil presiden serta lambang Negara · Menggunakan produk buatan dalam negeri |
KEGIATAN SPONTAN
Nilai-Nilai yang Dikembangkan | Bentuk Pelaksanaan Kegiatan |
Religius | · Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah · Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam · Meminta maaf bila melakukan kesalahan |
Mandiri/Kedisiplinan | · Memperingatkan siswa yang datangnya telat, bila masih telambat · Bagi guru yang dating terlambat dan tidak hadir tanpa keterangan diberikan teguran. · Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. · Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk merapikan rambutnya. · Melerai, mendamaikan dan menasehati jika terjadi pertengkaran dan perselisihan bagi warga sekolah |
Peduli LIngkungan | ~Lingkungan sekolah bersih~ · Menyuruh siswa membersihkan sampah bagi petugas piket dan didampingi oleh guru piket · Memberikan sangsi pada siswa yang mempunyai kebiasaan membuang sampah dan makan disembarangan tempat dengan sanksi membayar seribu rupiah, yang bertujuan uang tersebut untuk memberi penghargaan atau hadiah kepada kelas terbersih, rapi dan terindah |
Gotong Royong/Peduli Sosial | · Mengunjungi teman yang sakit · Melayat dan memberikan sumbangan apabila ada warga sekolah yang meninggal dunia. · Mengumpukan sumbangan untuk bencana alam · Partisipasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam suasana suka cita (menikah, melahirkan, ulang tahun, ucapan syukur) |
Integritas/Kejujuran | · Memperingatkan siswa tidak mencontek saat ujian · Memperingatkan siswa tidak mencontoh PR temannya. |
BAB II
MUATAN KURIKULER
MUATAN NASIONAL
- Struktur Kurikulum, struktur Kurikulum SDIT ALAM IKM AL MUAHJIRIN Palangka Raya terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama. Kurikulum lain yang digunakan oleh SDIT Alam IKM Al Muhajirin sebagai pengayaan peserta didik adalah kurikulum berbasis karakter dan minat bakat yang teringkas dalam program yang di sebut Club Minat Bakat.
- Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap social, (3) pengetahuan, dan (4) ketemapilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran. Rumusan kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya” Adapun rumusan Kopetensi Sikap Sosial, Yaitu” Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut beradasarkan Permindikbud No 24 Tahun 2016.
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SD/MI
https://drive.google.com/file/d/15nq0Jgi7CkRK0KTrjB64irzgrC9Ypvya/view?usp=sharing
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI
https://drive.google.com/file/d/1C64s4t7EDDKUXLKL6aTwXwl3dwju1I4H/view?usp=sharing
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SD/MI
https://drive.google.com/file/d/1z4FC-zPiXpk7PgeIE0xYuoatUmMBpcv6/view?usp=sharing
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI
https://drive.google.com/file/d/19IYyMok44E2pB-uNuVPKSbB48iidMtfc/view?usp=sharing
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI
https://drive.google.com/file/d/1WI-YKRsBcOyVz_-4rs6HcmYbBTSwl27i/view?usp=sharing
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI
https://drive.google.com/file/d/1crrKRt6ttvl91wcmUoVp5WBgfFVAe7hY/view?usp=sharing
- KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
https://drive.google.com/file/d/1WDSOOfJpWO21P-gWLtWXYr1tGc-52EXF/view?usp=sharing
STRUKTUR KURIKULUM SDIT ALAM AL MUHAJIRI
Struktur kurikulum Sdit alam ikm al muhajirin adalah sebagai berikut :
Muatan Mata Pelajaran dan alokasi Waktu
MUATAN MATA PELAJARAN | ALOKASI WAKTU PER MINGGU | ||||||
I | II | III | IV | V | VI | ||
Kelompok A (Umun) | |||||||
1. | Pendidikan Agama dan Budi Pekerti | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
2. | Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan | 5 | 5 | 6 | 5 | 5 | 5 |
3. | Bahasa Indonesai | 8 | 9 | 10 | 7 | 7 | 7 |
4. | Matematika | 6 | 6 | 6 | 6 | 6 | 6 |
5. | Ilmu Pengetahuan Alam | – | – | – | 3 | 3 | 3 |
6. | Ilmu Pengetahuan Sosial | – | – | – | 3 | 3 | 3 |
Kelompok B (Umum) | |||||||
1. | Seni Budaya dan Prakarya | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
2. | PJOK | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
Muatan Lokal | |||||||
1. | Muatan Lokal |
|
|
|
|
|
|
| a. Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
b. Bahasa Dayak Ngaju | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | |
Jumlah Jam Pelajaran Perminggu | 32 | 34 | 37 | 38 | 38 | 38 |
*) Jumlah Jam pelajaran Perminggu yang tertera pada tabel diatas belum di tambah
dengan jam muatan mapel Mulok.
Keterangan:
- Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
- Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
- Muatan lokal memuat mata pelajaran yang di merupakan unggulan daerah dan unggulan dari satuan pendidikan/ SDIT ALAM IKM AL MUHAJIRIN
- Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
- Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
- Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, udaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
- Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
- Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan, Drum Band, memanah, Tata Boga, Pidato, Menggambar dan Mewarnai, Bahasa arab, Keterampilan dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing siswa.
- Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika, Bahasa inggris dan PJOK
- Muatan Kurikulum
Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) KI-3 dan juga keterampilan yang tergambar pada KD KI-4 dalam suatu proses pembelajaran. Implementasi KD KI-3 dan KD KI-4 diharapkan akan mengembangkan berbagai sikap yang merupakan cerminan dari KI-1 dan KI-2. Melalui pemahaman konsep dan keterampilan secara utuh akan membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Mata Pelajaran Kelompok A
- Pendidkan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terdiri atas: (1) Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis-pedagogis pembangunan warganegara Indonesia yang berkarakter Pancasila.
Di SD mata pelajaran PPKn tidak diajarkan tersendiri tetapi diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain melalui pembelajaran tematik terpadu.
- Pendidikan Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, sekaligus mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif. Peserta didik dimungkinkan untuk memperoleh kemampuan berbahasanya dari bertanya, menjawab, menyanggah, dan beradu argumen dengan orang lain.
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
Kegiatan berbahasa Indonesia mencakup kegiatan produktif dan reseptif di dalam empat aspek berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif pada hakikatnya merupakan kemampuan untuk memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak lain. Pemahaman terhadap bahasa yang dituturkan oleh pihak lain tersebut dapat melalui sarana bunyi atau sarana tulisan. Pemahaman terhadap bahasa melalui sarana bunyi merupakan kegiatan menyimak dan pemahaman terhadap bahasa penggunaan sarana tulisan merupakan kegiatan membaca.
Kegiatan reseptif membaca dan menyimak memiliki persamaan yaitu sama-sama kegiatan dalam memahami informasi. Perbedaan dua kemampuan tersebut yaitu terletak pada sarana yang digunakan yaitu sarana bunyi dan sarana tulisan. Mendengarkan adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif. Berbicara adalah keterampilan bahasa lisan yang bersifat produktif, baik yang interaktif, semi interaktif, dan noninteraktif. Adapun menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya, karena menulis bukanlah sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.
Kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, dan bahkan inventif peserta didik perlu secara sengaja dibina dan dikembangkan. Untuk melakukan hal itu, mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi wadah
strategis. Melalui membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir tersebut secara terus-menerus yang akan diteruskan juga melalui mata pelajaran yang lain. Hal itu harus benar-benar disadari semua guru BI agar dalam menjalankan tugasnya dapat mewujudkan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai wadah pembinaan/ pengembangan kemampuan berpikir.
- Matematika
Matematika dapat didefinisikan sebagai studi dengan logika yang ketat dari topik seperti kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika merupakan tubuh pengetahuan yang dibenarkan (justified) dengan argumentasi deduktif, dimulai dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi”.
Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki siswa terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai, merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang, mengembangkan kreaktivitas dan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya
Pada struktur kurikulum SD/MI, mata pelajaran matematika dialokaskan setara 5 jam pelajaran ( 1 jam pelajaran = 35 menit) di kelas I dan 6 jam pelajaran kelas II – VI per minggu, yang sifatnya relatif karena di SD menerapkan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Cakupan materi matematika di SD meliputi bilangan asli, bulat, dan pecahan, geometri dan pengukuran sederhana, dan statistika sederhana serta kompetensi matematika dalam mendukung pencapaian kompetensi lulusan SD ditekankan pada:
- Menunjukkan sikap positif bermatematika: logis, kritis, cermat dan teliti, jujur, bertanggung jawab, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah, sebagai wujud implementasi kebiasaan dalam inkuiri dan eksplorasi matematika
- Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar
- Menghargai perbedaan dan dapat mengidentifikasi kemiripan dan perbedaan berbagai sudut pandang
- Mengklasifikasi berbagai benda berdasar bentuk, warna, serta alasan pengelompokannya
- Mengidentifikasi dan menjelaskan informasi dari komponen, unsur dari benda, gambar atau foto dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan pola bangun dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan dugaan kelanjutannya berdasarkan pola berulang
- IPA
Materi IPA di SD kelas I sd III terintegrasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pembelajaran dilakukan secara terpadu dalam tema dengan mata pelajaran lain. Untuk SD kelas IV sd VI, IPA menjadi mata pelajaran tersendiri namun pembelajaran dilakukan secara tematik terpadu.
Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup Tubuh dan panca indra, Tumbuhan dan hewan, Sifat dan wujud benda- benda sekitar, Alam semesta dan kenampakannya, Bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan, Daur hidup makhluk hidup, Perkembangbiakan tanaman, Wujud benda, Gaya dan gerak, Bentuk dan sumber energi dan energi alternatif, Rupa bumi dan perubahannya, Lingkungan, alam semesta, dan sumber daya alam, Iklim dan cuaca, Rangka dan organ tubuh manusia dan hewan, Makanan, rantai makanan, dan keseimbangan ekosistem, Perkembangbiakan makhluk hidup, Penyesuaian diri makhluk hidup pada lingkungan, Kesehatan dan sistem pernafasan manusia, Perubahan dan sifat benda, Hantaran panas, listrik dan magnet, Tata surya, Campuran dan larutan.
- IPS
IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang kehidupan manusia dalam berbagai dimensi ruang dan waktu serta berbagai aktivitas kehidupannya. Mata pelajaran IPS bertujuan untuk menghasilkan warganegara yang religius, jujur, demokratis, kreatif, kritis, senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial dan budaya, serta berkomunikasi secara produktif.
Ruang lingkup IPS terdiri atas pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan dari masyarakat dan disiplin ilmu sosial. Penguasaan keempat konten ini dilakukan dalam proses belajar yang terintegrasi melalui proses kajian terhadap konten pengetahuan. Secara rinci, materi IPS dirumuskan sebagai berikut:
- Pengetahuan: tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa, dan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya
- Keterampilan: berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills, inquiry), memecahkan masalah, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat-berbangsa.
- Nilai: nilai-nilai kejujuran, kerja keras, sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai, dan kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut.
- Sikap: rasa ingin tahu, mandiri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan inovatif, dan bertanggungjawab
Materi IPS mencakup Kehidupan manusia dalam :
- Tempat dan Lingkungan
- Waktu Perubahan dan Keberlanjutan
- Organisasi dan Sitem Sosial
- Organisasi dan Nilai Budaya
- Kehidupan dan Sistem Ekonomi
- Komunikasi dan Teknologi
- Pengemasan materi IPS disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Pada kelas I – III (SD/MI) IPS sebagai bagian integral dari mata pelajaran lain yaitu bahasa Indonesia, dan PPKn yang diajarkan secara tematik terpadu.
- Memahami efek penambahan dan pengambilan benda dari kumpulan objek, serta memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan asli, bulat dan pecahan
- Menggunakan diagram, gambar, ilustrasi, model konkret atau simbolik dari suatu masalah dalam penyelesaian masalah
- Memberikan interpretasi dari sebuah sajian informasi/data
- Mata Pelajaran Kelompok B
- SBdP
- Mata Pelajaran Kelompok B
Mata pelajaran Seni Budaya merupakan aktivitas belajar yang menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Mata pelajaran ini bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta berperan dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan, baik dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun global. Pembelajaran seni di tingkat pendidikan dasar dan menengah bertujuan mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam arti umum, baik dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan-tujuan psikologis-edukatif untuk pengembangan kepribadian peserta didik secara positif. Pendidikan Seni Budaya di sekolah tidak semata-mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman namun lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis dan estetis .
Mata pelajaran Seni Budaya di tingkat pendidikan dasar sangat kontekstual dan diajarkan secara konkret, utuh, serta menyeluruh mencakup semua aspek (seni rupa, seni musik, seni tari dan prakarya), melalui pendekatan tematik. Untuk itu para pendidik seni harus memiliki wawasan yang baik tentang eksistensi seni budaya yang hidup dalam konteks lingkungan sehari-hari di mana ia tinggal, maupun pengenalan budaya lokal, agar peserta didik mengenal, menyenangi dan akhirnya mempelajari. Dengan demikian pembelajaran seni budaya dan prakarya di SD harus dapat; “Memanfaatkan lingkungan sebagai kegiatan apresiasi dan kreasi seni”.
Ruang lingkup materi untuk seni budaya dan prakaraya di SD/MI mencakup: gambar ekspresif, mozaik, karya relief, lagu dan elemen musik , musik ritmis, gerak anggota tubuh, meniru gerak, kerajinan dari bahan alam, produk rekayasa, pengolahan makanan, cerita warisan budaya, gambar dekoratif, montase, kolase, karya tiga dimensi, lagu wajib, lagu permainan, lagu daerah, alat musik ritmis dan melodis, gerak tari bertema, penyajian tari daerah, kerajinan dari bahan alam dan buatan (anyaman, teknik meronce, fungsi pakai, teknik ikat celup, dan asesoris), tanaman sayuran, karya rekayasa sederhana bergerak dengan angin dan tali, cerita rakyat, bahasa daerah, gambar ilustrasi, topeng, patung, lagu anak-anak, lagu daerah, lagu wajib, musik ansambel, gerak tari bertema , Penyajian tari bertema, kerajinan dari bahan tali temali, bahan keras, batik, dan teknik jahit, apotik hidup dan merawat hewan peliharaan, olahan pangan bahan makanan umbi-umbian dan olahan non pangan sampah organik atau anorganik , cerita -234-
secara lisan dan tulisan unsur-unsur budaya daerah, bahasa daerah, pameran dan pertunjukan karya seni
- PJOK
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan membantu peserta didik mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup sehat, aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif. Sehingga berdampak pada meningkatkan produktivitas dan kesiapan untuk belajar, meningkatkan semangat, mengurangi ketidakhadiran, mengurangi biaya perawatan kesehatan, penurunan kelakuan anti-sosial seperti bullying dan kekerasan, mempromosikan hubungan yang aman dan sehat, dan meningkatkan kepuasan pribadi.
Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Usia SD, pada usia antara 7- 8 tahun, anak sedang memasuki perkembangan gerak dasar dan memasuki tahap awal perkembangan gerak spesifik. Karakteristik awal perkembangan gerak spesifik dapat diidentifikasi dengan makin sempurnanya kemampuan melakukan berbagai kemampuan gerak dasar yang menuntut kemampuan koordinasi dan keseimbangan agak kompleks. Oleh karenanya, keterampilan gerak yang dimiliki anak telah dapat diorientasikan pada berbagai bentuk, jenis dan tingkat permainan yang lebih kompleks.
Pada anak berusia antara 9 s.d 10 tahun, anak telah dapat mengunjukkerjakan rangkaian gerak yang mutipleks-kompleks dengan tingkat koordinasi yang makin baik. Kualitas kemampuan pada tahap ini dipengaruhi oleh ketepatan rekayasa dan stimulasi lingkungan yang diberikan kepada anak pada usia sebelumnya. Pada tahap ini, anak laki-laki dan perempuan telah memasuki masa awal masa adolense. Dengan pengaruh perkembangan hormonal pada usia ini, mereka akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi motorik yang sangat cepat.
Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah sebagai berikut:
- Pola Gerak Dasar, meliputi: a). pola gerak dasar lokomotor atau gerakan berpindah tempat, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, mencongklak, b) pola gerak non-lokomotor atau bergerak di tempat, misalnya; membungkuk, meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, c). Pola gerak manipulatif atau mengendalikan/ mengontrol objek, misalnya; melempar bola, menangkap bola, memukul bola menggunakan tongkat, menendang bola.
- Aktivitas Permainan dan Olahraga termasuk tradisional, misalnya; rounders, kasti, softball, atletik sepak bola, bola voli, bola basket, bola tangan, sepak takraw, tenis meja, bulutangkis, silat, karate. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecenderungan alami anak untuk bermain melalui kegiatan bermain informal dan meningkatkan pengembangan keterampilan dasar, kesempatan untuk interaksi sosial. Menerapkannya dalam kegiatan informal dalam kompetisi dengan orang. Juga untuk mengembangkan keterampilan dan memahami dari konsep-konsep kerja sama tim, serangan, pertahanan dan penggunaan ruang dalam bentuk eksperimen/eksplorasi untukmengembangkan keterampilan dan pemahaman.
- Aktivitas Kebugaran, meliputi pengembangan komponen keburan berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari; daya tahan (aerobik dan anaerobik), kekuatan, kelenturan, komposisi tubuh, dan pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan keterampilan, terdiri dari; kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
- Aktivitas Senam dan Gerak Ritmik, meliputi senam lantai, senam alat, apresiasi terhadap kualitas estetika dan artistik dari gerakan, tarian kreatif dan rakyat. Konsep gerak berkaitan eksplorasi gerak dengan tubuh dalam ruang, dinamika perubahan gerakan dan implikasi dari bergerak di kaitannya dengan apakah orang lain dan /nya lingkungannya sendiri.
- Aktivitas Air, memuat kompetensi dan kepercayaan diri saat peserta didik berada di dekat, di bawah dan di atas air. Memberikan kesempatan unik untuk pengajaran gaya-gaya renang (punggung, bebas, dada, dan kupu-kupu) dan juga penyediaan peluang untuk kesenangan bermain di air dan aspek lain dari olahraga air termasuk pertolongan dalam olahraga air.
- Kesehatan, meliputi; kebersihan diri sendiri dan lingkungan, makanan dan minuman sehat, penanggulangan cidera ringan, kebersihan alat reproduksi, penyakit menular, menghidari diri dari bahaya narkoba, psikotropika, seks bebas, P3K, dan bahaya HIV/AIDS
- MUATAN LOKAL
- Bahasa Dayak Ngaju
Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal. Sehingga dengan mengintegrasikan kearifan lokal dalam desain pembentukan karakter anak, secara tidak langsung anak akan mendapatkan gambaran yang utuh atas identitas dirinya sebagai individu, serta identitas dirinya sebagai anggota masyarakat yang terikat dengan budaya yang ungul dan terintergasi kedalam Muatan Mata Pelajaran dan pada Mata Pelajaran Muatan Lokal seperti yang diamanakan oleh gubernur dan tertuang pada Pergub Nomor 22 Tahun 2011. Adapun kearifan local yang yang diamanakan adalah sebagai berikut;
- Bahasa dan satera daerah;
- Kesenian daerah;
- Keterampilan dan kerajinan daerah;
- Adat-istiadat dan hukum adat;
- Sejarah local;
- Teknologo local;
- Lingkungan alam/ekosistem;
- Obat-obatan tradisional;
- Masakan tradisional;
- Busana tradisional;
- Olahraga tradisional;
- Nilai budaya local dalam perspektif global.
- Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
- Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah;
- Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
- Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
ketrampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran komunikasi lisan. - Bimbingan Konseling
Tugas guru kelas di SD selain mengajar adalah menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap seluruh siswa dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini adalah mungkin dan sewajarnya demikian karena guru kelaslah yang merupakan “Pembimbing dan Pengasuh” utama yang setiap hari berada bersama siswa dalam proses pendidikan dasar yang amat vital dalam keseluruhan
Berkat hubungan kesehariannya yang terus menerus (selama satu tahun penuh), maka guru diharapkan memahami secara mendalam pribadi siswanya seorang demi seorang dalam berbagai aspeknya, terutama berkenaan dengan penampilan sisiwa sehari-hari baik diluar maupun didalam kelas selama jam sekolah, kecenduranagn kemampuan akademik serta bakat dan minat-minatnya, hambatan dan permasalahan yang dialaminya (baik yang menyangkut pribadi,hubungan sosial maupun kegiatan dan hasil belajarnya), serta kondisi keluarga dan lingkungannya.
- Ekstrakurikuler
Pedoman ini khusus mengenai Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta didik, serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu Kegiatan Ekstrakurikuler dapat memfasilitasi bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Kegiatan Ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler gratis dan Kegiatan Ekstrakurikuler berbayar. Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib.
SDIT ALAM IKM AL MUHAJIRIN menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler dan Intrakulukuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Kegiatan Ekstrakurikuler pada SDIT ALAM IKM AL MUHAJIRIN dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya dan Sumberdana yang tersedia pada sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah provinsi Kalimantan Tengah atau pemerintah Kota Palangkan Raya sesuai dengan kewenangan masing-masing. Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.
Tabel Daftar nama Ekstrakulikuler SDIT ALAM IKM AL MUHAJIRIN
No | Kegiatan Etrakulikuler | Hari | Pelatih/Pendamping |
1. | Pramuka (Gratis) | SABTU | Susi Munawaroh |
2. | Drumband (berbayar) | SABTU | Helda Purnama Sari |
3. | Hadroh (berbaar) | SABTU | Wandianor |
4. | Memanah (berbayar) | SABTU | Sri Widodianto |
5. | Tata Boga (berbayar) | SABTU | Istigna |
6. | Keterampilan (berbayar) | SABTU | Maratus Sholihah |
7. | Pidato (Gratis) | SABTU | Sulistiana |
8. | Menggambar dan Mewarnai (Berbayar) | SABTU | Helda Purnama Sari |
9. | Bahasa Arab (Gratis) | SABTU | Susi Munawaroh |
- Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Miniman (KKM)
- KD pada KI-3 dan KI-4 untuk kelas I – III < 6,5 Belum Tuntas dan Remedial
- KD pada KI-3 dan KI-4 untuk kelas IV – VI <70 Belum tuntas dan Remedial
- KD pada KI-3 dan KI-4 untuk kelas I – III > 6,5 Tuntas melanjutkan
- KD pada KI-3 dan KI-4 untuk kelas IV – VI > 70 Tuntas melanjutkan
- KD pada KI-1 dan KI-2 mencapai cukup Belum Tuntas Pembinaan
- KD pada KI-1 dan KI-2 mencapai baik Tuntas
Dengan Penetapan KKM di SD Negeri Percobaan Palangka Raya sebagai berikut
- Dengan memperhatikan Kompleksitas, Daya dukung dan Intake siswa ditetapkan Rerata KKM Indikator
- Rerata KKM Indikator menjadi KKM KD
- Rerata KKM KD menjadi KKM Mapel
- Rerata KKM Mapel menjadi KKM Kelas
- Rerata KKM Kelas menjadi KKM Satuan Pendidikan
Penetapan KKM Sekolah Dasar Islam Terpadu Alam IKM Al Muhajirin
KKM | ||||
Muatan : PPKn | ||||
Kelas : VI | ||||
Kompetensi Dasar | Kompleksitas | Daya Dukung | Intake Peserta didik | Rata |
3.1 Memahami moralitas yang terkandung dalam sila Pancasila di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitar | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.2 Memahami hak, kewajiban dan tanggungjawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.6 Memahami saling ketergantungan dalam membangun kehidupan kebangsaan | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa penjajahan, pergerakan nasional dan kemerdekaan | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.6 Memahami saling ketergantungan dalam membangun kehidupan kebangsaan | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.1 Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai dan moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.2 Melaksanakan kewajiban menegakkan aturan dan menjaga ketertiban di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.4 Menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam pemerintahan, wilayah, sosial, dan budaya | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.5 Menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan pada masa penjajahan, pergerakan nasional dan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.6 Menyajikan realita keberagaman untk mendorong saling ketergantungan dalam membangun dan mengokohkan kehidupan kebangsaan | 70 | 70 | 70 | 70 |
Rata-rata | 70 | |||
KKM | ||||
Muatan : Bahasa Indonesia | ||||
Kelas : VI | ||||
Kompetensi Dasar | Kompleksitas | Daya Dukung | Intake Peserta didik | Rata-rata |
3.1 Menggali informasi dari teks laporan investigasi tentang ciri khusus makhluk hidup dan lingkungan, serta campuran dan larutan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan dan sifat benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.3 Menguraikan isi teks pidato persuasif tentang cinta tanah air dan sistem pemerintahan serta layanan masyarakat daerah dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.4 Menggali informasi dari teks cerita fiksi sejarah tentang keutuhan wilayah nusantara Indonesia dan hubungannya dengan negara tetangga dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan investigasi tentang ciri khusus makhluk hidup dan lingkungan, serta campuran dan larutan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.2 Menyajikan teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan dan sifat benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.3 Menyampaikan teks pidato persuasif tentang cinta tanah air dan sistem pemerintahan serta layanan masyarakat daerah secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.4 Mengolah dan menyajikan teks cerita fiksi sejarah tentang keutuhan wilayah nusantara Indonesia dan hubungannya dengan negara tetangga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku | 70 | 70 | 70 | 70 |
|
|
|
| 70 |
Rata-rata |
| |||
KKM | ||||
Muatan : Matematika | ||||
Kelas : VI | ||||
Kompetensi Dasar | Kompleksitas | Daya Dukung | Intake Peserta didik | Rata-rata |
3.1 Memahami operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan (pecahan biasa, campuran, desimal dan persen) | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.3 Menentukan besar sudut yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan tempat bermain dengan satuan tidak baku dan satuan derajat termasuk sudut antara arah mata angin dan sudut di antara dua jarum jam | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.4 Menentukan prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antar simbol, informasi yang relevan, dan mengamati pola | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.6 Mengenal diagonal ruang dan diagonal sisi dalam bangun ruang sederhana | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.7 Memilahkan poligon oleh garis simetri dan dengan simetri rotasi | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.8 Memecahkan masalah sederhana melibatkan juring, busur, prisma, silinder, piramida, atau kerucut | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.11 Menemukan peluang empirik dari data luaran (output) yang mungkin diperoleh berdasarkan beberapa jenis data saling terkait yang diolah menggunakan tabel dan grafik | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.1 Merumuskan dengan kalimat sendiri, membuat model matematika, dan memilih strategi yang efektif dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang berkaitan dengan operasi hitung, bangun ruang dan data, serta memeriksa kebenaran jawabnya | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.2 Membuat garis-garis dengan bantuan benang yang menghubungkan dua buah titik sudut dalam kubus atau balok dan menemukan bangun datar baru yang bisa dibentuk oleh benang-benang tersebut dan menggambarkannya dalam bentuk sketsa | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.3 Membentuk/menggambar bangun datar gabungan sederhana serta menghitung luasnya | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.4 Membentuk/menggambar bangun ruang gabungan sederhana serta menghitung volumenya | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.5 Mengamati pola atau melakukan percobaan untuk menemukan jumlah sudut segi tiga dan segi empat | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.8 Menggambar plotting titik-titik di kuadran pertama | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.9 Menggunakan juring, kesamaan busur, prisma, silinder, piramida, dan kerucut untuk memecahkan masalah sederhana | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.10 Menggunakan data statistik hasil pengamatan untuk menaksir peluang kejadian | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.11 Mengumpulkan data menggunakan kuesioner sederhana, mengolah, dan memaparkan data dalam bentuk tabel dan grafik yang sesuai | 70 | 70 | 70 | 70 |
Rata-rata | 70 | |||
KKM | ||||
Muatan : IPA | ||||
Kelas : VI | ||||
Kompetensi Dasar | Kompleksitas | Daya Dukung | Intake Peserta didik | Rata-rata |
3.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energy listrik, transmisi energy listrik, dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.2 Mendeskripsikan sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, serta posisi dan karakteristik anggota tata surya | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.3 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, revolusi bulan, dan peristiwa terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.4 Membedakan campuran dan larutan melalui pengamatan | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.5 Memahami hubungan antara suhu, sifat hantaran, perubahan benda akibat pengaruh suhu melalui pengamatan, serta mendeskripsikan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari | 65 | 75 | 70 | 70 |
3.6 Mendeskrisikan perkembangbiakan mahluk hidup | 63 | 75 | 75 | 70 |
3.7 Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.1 Merancang dan melaksanakan percobaan untuk membedakan campuran dan larutan menggunakan bahan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari | 64 | 70 | 80 | 71 |
4.2 Melaksanakan percobaan tentang hantaran dan perubahan benda akibat pengaruh suhu, serta mengidentifikasi variable bebas dan variable terikat dalam percobaan tersebut | 64 | 70 | 75 | 70 |
4.3 Membuat laporan hasil percobaan tentang hantaran listrik yang mencakup pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.4 Mengikuti prosedur perkembangbiakan tumbuhan dan melaporkan hasilnya dalam bentuk tulisan | 70 | 70 | 70 | 70 |
64 | 64 | 75 | 75 | 70 |
Rata-rata | 70 | |||
KKM | ||||
Muatan : IPS | ||||
Kelas : VI | ||||
Kompetensi Dasar | Kompleksitas | Daya Dukung | Intake Peserta didik | Rata-rata |
3.1 Mengemukakan keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang, waktu, perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.2 Menunjukkan pemahaman sebab dan akibat terjadinya perubahan masyarakat Indonesia dari masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam kehidupan berpolitik, berkebangsaan, dan bernegara | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.3 Memahami keterkaitan manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia serta pengaruhnya bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya | 65 | 75 | 70 | 70 |
3.4 Menelaah manfaat kelembagaan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia | 70 | 70 | 70 | 70 |
3.5 Menelaah landasan dari dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.1 Menyajikan hasil pengamatan terhadap keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang, waktu, perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk cerita,tulisan atau media lainnya | 64 | 75 | 70 | 70 |
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang sebab dan akibat terjadinya perubahan masyarakat Indonesia dari masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam kehidupan berpolitik, berkebangsaan, dan bernegara dalam bentuk tulisan | 64 | 75 | 70 | 70 |
4.3 Mengemukakan hasil pemahaman mengenai keterkaitan manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia serta pengaruhnya bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam berbagai bentuk media (lisan, tulisan, gambar, foto, dan lainnya) | 64 | 75 | 70 | 70 |
4.4 Menyajikan pemahaman mengenai manfaat kelembagaan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk media (lisan, tulisan, gambar, oto, dan lainnya) | 64 | 75 | 70 | 70 |
4.5 Menyajikan hasil telaah mengenai landasan dari dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dalam berbgai bentuk media (lisan, tulisan, gambar, oto, dan lainnya) | 64 | 75 | 70 | 70 |
|
|
|
| 70 |
Rata-rata | 70 | |||
KKM | ||||
Muatan : SBdP | ||||
Kelas : VI | ||||
Kompetensi Dasar | Kompleksitas | Daya Dukung | Intake Peserta didik | Rata-rata |
3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa nusantara | 68 | 70 | 70 | 70 |
3.2 Mengenal harmoni dan simbol teks lagu sederhana | 65 | 70 | 75 | 70 |
3.3 Mengenal estetika gerak dan komposisi kelompok dalam tari | 65 | 75 | 70 | 70 |
3.4 Menyajikan berbagai karya kreatif dalam kegiatan pameran dan pertunjukkan | 65 | 70 | 75 | 70 |
3.5 Memahami nilai-nilai yang melekat dalam unsur-unsur budaya daerah dalam bahasa daerah | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.3 Menggambar poster dengan menerapkan tata letak sesuai prinsip seni | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.4 Membentuk karya patung sederhana dari berbagai media berdasarkan karya patung nusantara | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.5 Membuat pola irama sederhana untuk iringan lagu dengan simbol panjang pendek bunyi dan mengembangkan pola iringan | 65 | 75 | 70 | 70 |
4.7 Memainkan ansambel alat musik campuran dengan membaca partitur sederhana | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.8 Menampilkan musik nusantara dengan alat musik sederhana | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.9 Menemukan gerak tari bertema berdasarkan pengembangan gagasan dan imajinasi | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.10 Merangkaikan tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan iringan music | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.11 Memperagakan tari bertema sesuai dengan busana pokok gaya tari daerah | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.13 Membuat karya kerajinan batik berdasarkan motif hias daerah | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.14 Membuat karya kerajinan teknik jahit dan aplikasi dengan tangan | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.15 Membuat produk olahan bahan makanan umbi-umbian dengan berbagai olahan sederhana | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.16 Membuat produk olahan sampah organik atau sampah anorganik di lingkungan sekitar | 70 | 70 | 70 | 70 |
4.17 Memamerkan dan mempertunjukan karya seni. | 70 | 70 | 70 | 70 |
Rata-rata | 70 |
KKM KELAS TINGGI ( KELAS 4, 5, DAN 6) | |||||||||||
NO. | MUATAN | KELAS | KKM* | ||||||||
IV | V | VI | |||||||||
1 | PAI | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
2 | PPKn | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
3 | BAHASA INDONESIA | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
4 | MATEMATIKA | 65 | 65 | 65 | 65 | ||||||
5 | IPA | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
6 | IPS | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
7 | SBdP | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
8 | PJOK | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
9 | BAHASA DAYAK | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
10 | BAHASA INGGRIS | 70 | 70 | 70 | 70 | ||||||
KKM KELAS TINGGI | 70 | ||||||||||
* | RATA-RATA/MODUS/NILAI TINGGI | ||||||||||
INTERVAL | PREDIKAT | K.O | |||||||||
90-100 | A | SANGAT | |||||||||
80-89 | B | BAIK | |||||||||
70-79 | C | CUKUP | |||||||||
<70 | D | P.B | |||||||||
KATA OPERASIONAL(K.O) SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN | |||||||||||
A | SANGAT BAIK DALAM HAL. . . | ||||||||||
B | BAIK DALAM HAL . . . | ||||||||||
C | CUKUP DALAM HAL . . . | ||||||||||
D | Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Ananda akan mampu meningkatkan . . . . | ||||||||||
KKM KELAS RENDAH ( KELAS 1, 2, DAN 3) |
| ||||||||||
| |||||||||||
NO. | MUATAN | KELAS | KKM* |
| |||||||
I | II | III |
| ||||||||
1 | PAI | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
2 | PPKn | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
3 | BAHASA INDONESIA | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
4 | MATEMATIKA | 65 | 65 | 65 | 65 |
| |||||
5 | IPA | 0 | 0 | 0 | 0 |
| |||||
6 | IPS | 0 | 0 | 0 | 0 |
| |||||
7 | SBdP | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
8 | PJOK | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
9 | BAHASA DAYAK | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
10 | BAHASA INGGRIS | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
KKM KELAS RENDAH | 70 |
| |||||||||
| |||||||||||
RATA-RATA/MODUS/NILAI TERENDAH |
| ||||||||||
| |||||||||||
INTERVAL | PREDIKAT | K.O |
| ||||||||
90-100 | A | SANGAT |
| ||||||||
78-89 | B | BAIK |
| ||||||||
67-77 | C | CUKUP |
| ||||||||
<67 | D | P.B |
| ||||||||
| |||||||||||
KATA OPRASIONAL(K.O) SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN |
| ||||||||||
A | SANGAT BAIK DALAM HAL. . . |
| |||||||||
B | BAIK DALAM HAL . . . |
| |||||||||
C | CUKUP DALAM HAL . . . |
| |||||||||
D | Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Ananda akan mampu meningkatkan . . . . |
| |||||||||
- Remedial dan Pengayaan
Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas, wajib mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.
- Remedial
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini, penilaian merupakan assessment as learning. Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran remedial juga dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran remedial, media pembelajaran juga harus betul-betul disiapkan pendidik agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang dirasa sulit itu. Dalam hal ini, penilaian tersebut merupakan assessment for learning.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan yang dapat dilakukan dengan cara:
1) pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3) pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil penilaian harian (PH), dapat dipilih beberapa alternatif berikut.
- a) Alternatif 1
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti remedial. Misalkan, suatu matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 70. Seorang peserta didik, Andi memperoleh nilai PH-1 (KD 3.1) sebesar 50. Karena Andi belum mencapai KKM, maka Andi mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Andi mengikuti remedial dan diakhiri dengan penilaian, Andi memperoleh hasil penilaian sebesar 80. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka nilai PH-1 (KD 3.1) yang diperoleh Andi adalah sebesar 80. Keuntungan menggunakan ketentuan ini:
(1) Meningkatkan motivasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran remedial karena peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang maksimal.
(2) Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning).
Kelemahan menggunakan ketentuan ini:
- Peserta didik yang telah tuntas (misalnya, Wati dengan nilai 75) dan nilainya dilampaui oleh peserta didik yang mengikuti remedial (misalnya, Andi dengan nilai 80), kemungkinan Wati mempunyai perasaan diperlakukan “tidak adil” oleh pendidik.
- b) Alternatif 2
Peserta didik diberi nilai dengan cara merata-rata antara nilai capaian awal (sebelum mengikuti remedial) dan capaian akhir (setelah mengikuti remedial), dengan ketentuan:
(1) Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Badar memperoleh nilai 90) dan setelah dirata-rata dengan capaian awal (misalnya, capaian awal Badar adalah 60) ternyata hasil rata-rata telah melebihi KKM (nilai 75), maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai perolehan peserta didik tersebut (Badar).
(2) Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Andi memperoleh nilai 80) dan setelah dirata-rata dengan capaian awal (misalnya, capaian awal Andi adalah 50) ternyata hasil rata-rata belum mencapai KKM (nilai 65), maka Andi diberi nilai sebesar nilai KKM, yaitu 70.
Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan Alternatif 1, meskipun Alternatif 2 ini tidak memiliki dasar teori, namun lebih mengedepankan faktor kebijakan pendidik. Upaya lain, untuk mengatasi kelemahan Alternatif 1, yaitu dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk mengikuti tes, namun dengan catatan perlu diinformasikan kepada peserta didik bahwa konsekuensi nilai yang akan diambil adalah nilai hasil tes tersebut atau nilai terakhir.
- c) Alternatif 3
Peserta didik diberi nilai sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk suatu mata pelajaran, berapapun nilai yang dicapai peserta didik tersebut telah melampaui nilai KKM.
- Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta idik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
- Kriteria Kenaikan kelas dan kelulusan
Standar Kompetensi Lulusan dan kenaikan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan Standar Kompetensi Lulusan dan kenaikan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan dan kenaikan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar.
Setiap lulusan dan kenaikan memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
- Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
- beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
- berkarakter, jujur, dan peduli,
- bertanggungjawab,
- pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
- sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
- Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan:
- ilmu pengetahuan,
- teknologi,
- seni, dan
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
- Faktual
Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
- Koneptual
Terminologi/istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori, prinsip, dan generalisasi berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
- Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
- Metakognetif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
- Dimensi Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
- kreatif,
- produktif,
- kritis,
- mandiri,
- kolaboratif, dan
- komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan:
- kembangan psikologis anak;
- lingkup dan kedalaman;
- kesinambungan;
- fungsi satuan pendidikan; dan
- lingkungan
Penanaman Budi Pekerti Melalui Literasi
Bahwa pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah adalah cerminan dari nilai-nilai Pancasila dan seharusnya menjadi bagian proses belajar dan budaya setiap sekolah;
PBP bertujuan untuk:
- menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan;
- menumbuhkembangkan kebiasaan membaca dan mendengarkan isi bacaan yang baca supaya peserta didik bias meneladani sikap yang positif yang terdapat dalam bacaan dan sebagai bentuk pendidikan karakter sejak di keluarga, sekolah, dan masyarakat;
- menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pelaksanaan penerapan penanaman budi pekerti melalui Literasi adalah dilaksanakannya budaya literasi (membaca, menulis, bercerita) setiap hari selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
BAB III
BEBAN BELAJAR
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
- Beban belajar di SDIT Alam Ikm Al-Muhajirin dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
- Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 37 jam pelajaran.
- Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 37 jam pelajaran.
- Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 37 jam pelajaran.
- Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 37 jam pelajaran.
- Beban belajar pada semester ganjil paling sedikit 23 minggu efektif.
3. Beban belajar pada semester genap paling sedikit 19 minggu minggu efektif.